Surabaya (beritajatim.com) – Program Indonesian International Student Mobility Awards (ISMA) merupakan inisiatif pemerintah yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk mengeksplorasi pengalaman belajar selama satu semester di universitas luar negeri. Menjadi peserta IISMA adalah prestasi yang membanggakan bagi setiap mahasiswa.
Hal ini juga berlaku untuk Alexander, seorang mahasiswa dari Fakultas Hukum (FH) di Universitas Airlangga (UNAIR). Melalui IISMA, Alexander memiliki kesempatan langka untuk mengikuti program studi di Grenoble Ecole de Management, Prancis. Ia memulai perkuliahan pada bulan Agustus dan akan berlanjut hingga Desember mendatang.
Alexander memilih program studi dalam bidang bisnis dan manajemen. Meskipun universitas tujuannya berfokus pada disiplin ilmu yang berbeda, Alexander merasa bahwa kombinasi antara hukum dan bisnis sangat relevan dengan cita-cita karirnya di masa depan.
“Kurikulum di sini mencakup materi-materi yang belum pernah saya pelajari secara khusus sebelumnya. Saya sedang memahami topik seperti Corporate Social Responsibility dan French Business and Culture, yang membahas kebiasaan bisnis dan budaya Prancis,” ujarnya.
Alexander bercita-cita menjadi seorang corporate lawyer di Indonesia, dan ia sadar betul bahwa untuk mencapai tujuannya, pengetahuan tentang dasar-dasar bisnis sangat penting. Ia berharap bahwa pemahaman yang diperolehnya selama masa studi di Prancis akan memberikan kontribusi positif dalam pengembangan karirnya.
Selain pengalaman akademisnya, Alexander juga mencatat perbedaan dalam sistem penilaian di Prancis. Beberapa mata kuliah di Grenoble Ecole de Management tidak mengadakan ujian akhir seperti yang umumnya ada di Indonesia. Penilaian didasarkan pada partisipasi dan kontribusi mahasiswa dalam diskusi kelas.
“Kami mendorong suasana pembelajaran yang aktif, di mana mahasiswa mempersiapkan diri dengan membaca materi sebelum kuliah dan berkontribusi dalam diskusi kelas,” ungkap Alexander.
Studi di Prancis memberikan banyak manfaat bagi Alexander. Selain memperdalam pemahaman bahasa Prancis melalui interaksi langsung dengan penutur asli, ia juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai negara dan mengalami keberagaman budaya.
“Memahami berbagai budaya asing memberikan pemahaman yang lebih baik tentang adaptasi di lingkungan yang berbeda. Kemampuan beradaptasi seperti ini sangat berharga di dunia kerja,” tambah Alexander.
Beradaptasi dengan lingkungan baru bukanlah hal yang mudah, terutama karena bahasa Prancis merupakan bahasa utama di sekitar Grenoble. Namun, Alexander berusaha keras untuk berbicara dalam bahasa Prancis dan memahami nilai, norma, serta tradisi budaya setempat.
“Ia berusaha untuk memahami budaya lokal melalui membaca, berbicara dengan warga setempat, dan menghormati perbedaan-perbedaan budaya,” tutup Alexander. (hdl)