Tulungagung (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadir secara langsung dalam penandatanganan Nota Deklarasi Dukungan Bersama Pemberdayaan Petani Tebu yang berlangsung di Pabrik Gula PT Inti Rosan Makmur Sentosa, Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung pada Sabtu (14/10/2023).
Penandatanganan nota deklarasi ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk Gabungan Kelompok Tani Tebu (Gapoktanteb) Inti Rosan, PT Pupuk Kaltim, PT Inti Rosan Makmur Sentosa, PT Bank BPD Jatim Cabang Tulungagung, PT Bank BPR UMKM Jatim, dan PT Dharma Utama Sentosa.
Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi teknologi yang digerakkan oleh Gapoktan Tebu Inti Rosan dan PT Inti Rosan Makmur Sentosa Tulungagung. Dengan inovasi tersebut, proses produksi atau penggilingan tebu dapat berlangsung sepanjang tahun. Menurutnya, inisiatif ini akan membawa efisiensi yang signifikan dalam pabrik gula tebu ini.
Gubernur Khofifah menyatakan, “Saya sering mengunjungi pabrik gula, baik di Jawa Timur maupun di daerah lain di Indonesia. Biasanya mereka hanya bisa menggiling tebu selama 5 hingga 6 bulan mulai dari Mei atau Juni. Namun, di sini, penggilingan dapat berlangsung sepanjang tahun, menciptakan efisiensi yang besar.”
Selain itu, Gubernur juga mengapresiasi tingkat rendemen tebu yang dihasilkan oleh PT Inti Rosan Makmur Sentosa, yakni sebesar 15 persen, sementara rata-rata rendemen tebu dari pabrik gula di Jatim berkisar antara 8 hingga 10 persen. Rendemen tebu mengukur kadar kandungan gula dalam batang tebu yang dinyatakan dalam persentase.
Khofifah menyatakan, “Hal ini pasti karena ada teknologi tanam yang luar biasa. Terima kasih atas inisiatif luar biasa dari Rejotangan. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi industri gula di seluruh Indonesia.”
Gubernur menekankan bahwa inovasi teknologi tidak harus berasal dari kota besar atau pabrik gula besar. Inisiatif untuk mengadopsi teknologi baru dalam pertanian tebu dapat dimulai di tempat seperti Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
Khofifah menambahkan bahwa inisiatif teknologi ini dapat muncul berkat inovator yang memiliki aktivitas luar biasa dan sosok “game changer” yang mampu mengubah proses. Ini adalah langkah penting dalam menggerakkan pertebuan dan pergulaan yang lebih maju.
Khofifah juga mempromosikan Program Kredit Sejahtera (Prokesra) melalui Bank UMKM Jatim yang menawarkan kredit dengan suku bunga tiga persen setahun, dengan maksimal pinjaman sebesar Rp 50 juta. Program ini tidak hanya ditujukan untuk petani tebu, tetapi juga untuk pelaku UMKM, termasuk industri kreatif seperti batik dan kerajinan.
Gubernur Khofifah menyambut baik penandatanganan nota deklarasi dukungan bersama pemberdayaan petani tebu ini dan berharap bahwa melalui kerjasama ini, para mitra dapat memberikan dukungan dalam hal permodalan dan penyediaan pupuk.
Hal ini diharapkan akan menghasilkan tebu berkualitas tinggi, menciptakan situasi agribisnis yang sehat, berdaya saing tinggi, dan menguntungkan bagi semua pihak. Tulungagung memiliki lebih dari 100 pabrik gula yang memproduksi gula merah, yang memiliki potensi ekspor yang besar.
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah atas dukungan bagi petani tebu dan produsen gula di Tulungagung. Selain berkontribusi pada kesejahteraan petani, sentra tebu ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gula masyarakat setempat dan Jawa Timur.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Tebu (GAPOKTANTEB) Inti Rosan Makmur Sentosa, M Setiadi, menyatakan bahwa gabungan kelompok tani ini bertujuan untuk mengatasi masalah sehari-hari petani tebu, termasuk cara tanam tebu yang benar, perawatan tanaman, dan pemupukan yang sesuai.
Di tahun 2022, produksi gula kristal putih di Jawa Timur mencapai 1.192.034 ton, memberikan kontribusi terbesar secara nasional dengan persentase 49,55 persen. Hal ini menjadikan Jawa Timur sebagai produsen gula terbesar di Indonesia. Selain gula kristal putih, tebu di Jawa Timur juga diolah menjadi gula merah, dengan produksi tertinggi di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah mendampingi penyerahan bantuan realisasi kredit, termasuk Kredit Jatim Ritel RC senilai Rp 3 miliar kepada PT Dharma Utama Sentosa, dan Kredit Jatim Ritel senilai Rp 550 juta kepada Hendro Suwito Gapoktanteb PT Rosan Inti Makmur Sentosa. Selain itu, Dirut Bank UMKM juga menyerahkan realisasi kredit, retail, dan KUR kepada sejumlah pihak. (tok/ted)